Sabtu, 15 Maret 2014

Percakapan Iman dan Amin soal Jin (by kdza)

Amin : “ Min…kamu pernah melihat Jin…? “
Iman : “ Pernah…bahkan sampai sekarang aku mengumpulkan bukti bukti tentang
               Penampakan dan keberadaan mereka , sudah banyak tuh….”
Amin : ” Aku sih nggak percaya Jin bisa dilihat…”
Iman : “ Kalau aku sangat percaya soal keberadaan Jin dan Jin bisa dilihat bagi           yang
               Visual cortex nya lebih baik atau bisa juga dibantu alat , sampai sekarang
               Penelitian soal itu masih berjalan terus di negara negara maju , dan membutuhkan
               Biaya yang besar juga peralatan yang mahal . Makanya banyak yang membuktikan
               Keberadaan mereka adalah para peneliti dari golongan non muslim”
Amin : “ Nggak mungkin itu….pernah baca Al Qur’an kan…?! “
Iman : “ Ya pernah lah…dan pasti akan aku baca dan kaji terus “
Amin : “ Di surat Al A’raf  27 kan disebutkan begini  Hai anak adam , janganlah sekali kali kamu
                Dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari
                Surga , ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperhatikan kepada
                Keduanya auratnya . Sesungguhnya ia dan pengikut pengikutnya melihat kamu dari
                Dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka . Sesungguhnya kami telah
                Menjadikan syaitan syaitan itu pemimpin pemimpin bagi orang orang yang tidak beriman .
                Nah…disitu sudah jelas kan….?! … bahwa Jin tidak bisa dilihat….”
Iman : “ Di ayat itu disebutkan soal Jin nggak…? “
Amin : “ Nggak secara spesifik sih ….tapi maksudnya kan sudah jelas , bahwa yang dimaksud
               Disana adalah Jin…..maksud syaitan itu adalah Jin , jadi karena itu mereka tidak pernah bisa
               Dilihat . Jadi mereka itu semua berhalusinasi , termasuk kamu juga …”
Iman : “ He..he..he… jadi kamu anggap mereka yang melihat Jin itu berhalusinasi yaa…?! “

Amin : “ Ya iyalah…buktinya aku juga belum pernah melihat Jin , aku sih lebih percaya Al Qur’an
               Daripada orang yang kamu katakan para peneliti itu , apalagi mereka itu tadi kamu bilang
               Non muslim…wahhh…aku lebih nggak percaya lagi….mereka pasti mau menyesatkan
               Kita dengan informasi informasi yang ngaco belo . Kamu harus segera sadar , kalau nggak
               Kamu bisa makin sesat….”
Iman : “ He..he..he.. Oke deh….kalau gitu mari kita bahas….kamu pernah baca surat An Nas….? “
Amin : “ Ya pernah lah…hapal lagi…nih..1. Katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhan ( yang
                Memelihara dan menguasai ) Manusia 2. Raja manusia 3. Sembahan manusia  4. Dari
                Kejahatan ( bisikan ) syaitan yang biasa bersembunyi  5. Yang membisikkan ( kejahatan )
                Ke dalam dada manusia  6. Dari golongan Jin dan Manusia…..itu kan ayat nya…?! “
Iman : “ Betulll…wah..wah…Alhamdulillah… hapalan kamu bagus yaa….tinggal pemahamannya saja
               Yang harus ditingkatkan….”
Amin : “ Kamu mau memuji atau menghina sih….?! “
Iman : “ Eitt…eittt….sabar dulu…di Al A’raf 27 tadi disebutkan syaitan nya satu kali atau dua kali…? “
Amin : “ Satu kali dan dua kali , satu kali di awal ayat , dua kali di akhir ayat “
Iman : “ Cerdaaass….berarti ada yang berarti jamak kan…?! “
Amin : “ Iya…”
Iman : “ Kita lihat kata syaitan dan syaitan - syaitan , tidak ada disana disebutkan Jin dan Jin – Jin ,
               Hal itu berarti kita harus mengerti dulu arti syaitan itu sendiri . Kalau mengacu pada surat
               An Nas yang tadi kamu sebutkan , berarti pengertian syaitan disini adalah sifat , karena
               Syaitan itu terdiri dari golongan Jin dan Manusia . Makanya disebutkan satu kali adalah
               Untuk sendiri , berarti penggoda nya satu dan yang digoda bisa satu atau banyak , sedangkan
               Pengertian jamak disana , berarti penggoda nya sudah banyak dan yang digoda nya bisa
               Lebih banyak lagi . Jadi sudah jelas kalau kita teliti dan mau berpikir , surat Al Isra 27 sudah
               Jelas sekali membahas masalah syaitan , bukan masalah Jin…”
Amin : “ ??????.....”
Iman : “ So pasti syaitan itu tidak pernah bisa dilihat , karena dia adalah sifat , bisa terlihat
               Setelah menjadi perbuatan . Bagaimana kita bisa melihat yang namanya sifat….?! ,
               Sifat itu selalu bersembunyi di tempat yang kita tidak pernah bisa melihat mereka ,
               Itu adalah bawaan dari nafsu - nafsu manusia dan juga jin untuk selalu ingin enak ,
               Godaan pencarian yang enak – enak inilah yang bisa menjerumuskan manusia dan jin
               Ke dalam siksaan neraka jahanam . Makanya nafsu – nafsu dan sifat – sifat inilah yang
               Bisa menjadikan dirinya pemimpin – pemimpin bagi orang yang tidak beriman , dan
               Orang atau jin yang sudah terbiasa mengikuti hawa nafsu seperti ini , dia akan melupakan
               Allah SWT , dan akan kecenderungan untuk mengajak sesamanya di jalan mereka .
               Jadi sekali lagi , di Al A’raf 27 tidak pernah disebutkan bahwa syaitan adalah jin , dan
               Kalau kita kaji makna nya juga , ternyata itu maksudnya bukan jin ….oke…?! “
Amin : “ Tapikan……!? “
Iman : “ Tenang…tenaaaang…pikirkan dulu saja…jangan ngotot…sebaiknya ngotak….
               Membaca Al Qur’an jangan sepotong – sepotong , karena tiap surat dan ayat itu
               Sambung menyambung satu sama lain sehingga terjadi keharmonisan yang sempurna
               Kita jangan mau gampang nya saja .”
Amin : “ Tapikan Jin itu perkara ghaib , dan perkara  ghaib itu hanya Allah SWT lah yang
               mengetahui  , kecuali para rasul yang dikehendaki Allah SWT , itupun dengan
               tanggung jawab  yang berat .”
Iman : “ Coba kamu sebutkan satu ayat saja di dalam Al Qur’an yang mengatakan bahwa
               Jin adalah Perkara Ghaib “
Amin : “ ??????..... “
Iman : “ Ayo dong…mikirnya jangan kelamaan…satu ayat saja yang secara spesifik mengatakan
               Bahwa jin adalah perkara ghaib…”
Amin : “ Yang secara spesifik sih nggak ada , tapi yang tersirat ada , contohnya surat An Naml 65 :
                Katakanlah  , tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib
                Kecuali Allah , dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan . Nah itu kan
                Sudah jelas tuh…!!!”
Iman : “ Yaa nggak jelas lah…tidak disebutkan soal jin disana…”
Amin : “ Tapi makna tersirat nya kan sudah jelas , mungkin kamu nya saja yang bodoh….”
Iman : “ He…he…he…sampai sekarang pun aku masih selalu merasa bodoh kok , terima kasih ,
               Apabila orang lain mengatakan saya bodoh jadi serasa diingatkan . Mungkin karena
               Aku merasa selalu bodoh , Al Qur’an aku baca secara keseluruhan . Di dalam surat
               Saba 14 dinyatakan : Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman , tidak
               Ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang
               Memakan tongkatnya . Maka tatkala ia telah tersungkur , tahulah Jin itu bahwa kalau
               Sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam
               Siksaan yang menghinakan . Di ayat itu dijelaskan bahwa Jin saja tidak mengetahui
               Hal ghaib , jadi sudah jelas bahwa Jin bukan hal ghaib , dan hal ghaib di dalam
               Al Qur’an yang dimaksud bukanlah Jin . Silahkan cari lagi , aku sudah cari – cari ayat
               Di dalam Al Qur’an tidak ada tuh yang secara spesifik mengatakan bahwa Jin adalah hal ghaib .
               Mungkin kamu yang merasa pinter lebih bisa nyari itu ayat daripada saya “
Amin : “ Nanti aku cari dengan guru – guru ngaji – ku . Awas kamu yaa…aku pasti menang
               Dalam soal ini , siap – siap saja….”
Iman : “ Aku sih tidak mencari menang dan kalah , kalau kamu ingin menang …  yaa sudaahh… kamu menang , saya kalah….yang penting kita masih tetap sahabat kan…? “
Amin : “ Wassalam….!!!!”

Iman : “ Wa’alaikum salam …”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar