Selasa, 14 Oktober 2014

Jangan khawatir

Ketika itu di siang hari sambil menunggu panggilan untuk setor di bank, saya menunggu di tempat duduk paling belakang, bosan menunggu panggilan lalu saya berbincang dengan salah satu nasabah, awalnya saya hanya bertanya "mas(sambil memperlihatkan bukti sms), apa ini benar ya sms klo saya menang undian di bank sebelah ?" tanya saya.
"itu mah penipuan, biasanya suruh suka transfer dll, klo emang bener pasti di telepon bukan di sms atau di suruh ke kantor cabang." jawab si mas.

Si mas tersebut terus saja menasehati tentang hal tersebut, lalu saya mengalihkan pembicaraan tentang hal lain, "oh iya mas, kerja dimana ?" tanya saya. " saya di salah satu perusahaan lampu, ya gajinya umr kabupaten lah, klo mas kerja dimana ?" tanyanya. " di mega telekomunikasi, gajinya 1,5(padahal 1,2)-,-" jawaban dusta. lalu saya bertanya lagi "ada lowongan gak mas, gajinya pengen naik ,saya khawatir untuk kedepanya".

Si mas tersebut tersenyum menandakan bahwa dia pernah mengalami hal tersebut, lalu dia menasehati lagi " dulu saya juga seperti mas ko, takut dan bingung , awal - awal gaji saya 800 ribu, asal saya di tasik, ibaratnya mah merantau, saya di bandung sendiri belum punya teman atau sanak saudara disini, saya ngekos 400 ribu tinggal 400 ribu lagi buat sebulan, tapi sekarang alhamdulillah sudah ada rumah disini, daerah sinikan 300juta-2m.an kan, klo di pikir - pikir mustahilkan ? jangan khawatir rezekimah ada yang ngatur, yang terpenting sudah berusaha". semangat saya muncul kembali mendengar perkataan pria tersebut " makasih mas ilmu kehidupanya " jawab saya dengan penuh semangat .





Tidak ada komentar:

Posting Komentar